Senin, 23 Desember 2013

Gambar-gambar ayam cemani

AYAM CEMANI / KEDU ( Nama Lokal Indonesia )

Ayam kedu adalah ras ayam lokal yang dikembangkan
di wilayah Kedu, tepatnya di Desa Kedu, Kecamatan
Kedu, Temanggung , dan Desa Kalikuto , Kecamatan
Grabag, Magelang. Ras lokal ini dikenal karena
warnanya yang hitam, namun terdapat pula tipe yang
berwarna putih. Ayam kedu tengah dikembangkan
sebagai ras ayam unggul.
Ayam kedu pada awalnya berfungsi sebagai hewan
ritual dan tidak dimuliakan sebagai pedaging atau
petelur.
Jenis-jenis ayam kedu
Saat ini dikenal empat macam tipe ayam kedu [1]:
1. Ayam kedu hitam, seluruh tubuh dan bulu berwarna
hitam, hanya jengger dan kloaka masih kemerahan
2. Ayam kedu cemani ( Sansk. cemani = hitam legam),
seluruh tubuh dan bulu hitam tanpa kecuali, bahkan
daging dan tulang pun kehitaman
3. Ayam kedu putih, warna bulu putih
4. Ayam kedu merah, berbulu hitam dan berjengger
merah
Morfologi
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri penampilannya.
Belum ada bakuan resmi mengenai ukuran ini. Bobot
babon/betina: 2-3 kg, jantan 3-4 kg; usian 6 sampai 8
tahun; berbulu keras; tubuh ukuran sedang; bulu ekor
naik; jengger ukuran besar, untuk subtipe cemani
berwarna sangat hitam; warna mata coklat gelap;
tabiat suka berkelana, betinanya sangat melindungi
anaknya; warna cangkang telur coklat; produksi telur
160 butir per tahun; mulai bertelur pada umur enam
bulan.
Menurut catatan, ras lokal ini mulai ditangkarmurnikan
oleh Tjokromihardjo pada tahun 1924, lalu dilanjutkan
oleh dua anaknya. Khusus ayam cemani, yang paling
bernilai sebagai bagian ritual atau pengobatan, terkait
dengan legenda Ki Ageng Makukuhan.
Fisiologi
Secara genetik, ayam kedu, sebagaimana ayam
peliharaan di Nusantara dan Oceania , diduga memiliki
keturunan ayam bekisar .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar