Senin, 23 Desember 2013

AYAM ARAB

AYAM ARAB

Keunggulan Ayam Arab dan Telurnya
Dilihat dari segi genetik dan karakter fisiknya, ayam
arab memiliki gabungan keunggulan yang dimiliki
ayam buras dan ayam ras petelur, serta sekaligus
membuang hampir semua kelemahan kedua jenis
ayam tersebut, Hampir semua sifat pada ayam buras,
seperti tahan penyakit, konsumsi pakan rendah,
mampu mengkonsumsi pakan rumahan, dan mudah
pemeliharaanya, terdapat pada ayam arab. Sementara
sifat mengeram yang selama ini menjadi kelemahan
ayam buras, sama sekali tidak dimiliki ayam arab,
sehingga ayam arab dapat bertelur sepanjang tahun
dan dapat dibudidayakan secara intensif dalam
kandang baterai.
Dari segi produktivitas, ayam arab memiliki
keunggulan dibandingkan ayam buras pada
umumnya. Pengalaman sejumlah peternak
menunjukkan bahwa dengan pemeliharaan secara
intensif, produktivitas ayam arab bisa mencapai 70%
– 80%, atau berkisar 250 butir dalam 1 tahun. Bahkan
ada beberapa peternak yang mampu memacu tingkat
produksi ayam arab tersebut hingga mencapai 90%
pada puncak produksinya.
Penampang cangkang telur ayam arab berwarna putih
hingga kecokelatan, sangat mirip dengan cangkang
telur ayam kampung lainnya. Perbedaan hanya
tampak pada cangkang telur yang relatif lebih tebal,
dengan kening telur yang lebih besar, serta rasa yang
lebih gurih, dan tidak amis. Sementara, berat telur
ayam arab relatif lebih ringan dibandingkan telur
ayam lainnya.
Beberapa peternak yang sudah berpengalaman
memelihara ayam arab menilai bahwa telur ayam
arab hasil persilangan ternyata lebih mirip dengan
telur ayam kampung, jika dibandingkan dengan telur
arab asli. Telur arab asli cenderung lebih putih,
sementara bila disilangkan dengan ayam buras atau
ayam ras petelur, warna telur dapat menjadi
kecoklatan. Oleh karena itu, peternak yang menjual
telur konsumsi, lebih menyukai memelihara ayam
arab hasil persilangan.
Telur Herbal/Ayam Arab, Membaca tulisan itu sontak
membuat pikiran langsung melayang tentang hal-hal
berbau Arab dan Timur Tengah. Seperti apakah Telur
Herbal/Ayam Arab? Sebesar apa bentuknya?
Pengelola bisnis Telur Herbal/Ayam Arab bekerjasama
dengan Peternak, Ali Jumeili mengatakan, Telur
Herbal/Ayam Arab merupakan telur ayam yang
merupakan hasil dari keturunan ayam Brakel Kriel-
Silver, Belgia.
Disebut ayam arab, karena penampilannya yang
dikaitkan dengan gadis berkerudung. Ya, ayam arab
mempunyai ”kerudung” berwarna putih di bagian
belakang lehernya. Kerudung ini makin kentara pada
ayam jantan, karena terlihat berjuntai panjang, juga
karena pejantannya memiliki daya seksual yang tinggi
dan keberadaannya di Indonesia melalui telurnya
yang dibawa oleh orang yang menunaikan ibadah haji
dari Mekah, ujar Ali kepada Media, kemarin.
Dikatakan Ali, bisnis pemasaran Telur Herbal/Ayam
Arab yang dilakukannya itu bekerja sama dengan para
peternak besar di daerah Jawa Tengah yang memiliki
kapasitas produksi minimal 10.000 butir telur ayam
per hari.
Memang beternak Ayam Arab sangat menguntungkan,
karena produksi telurnya tinggi mencapai 190-250
butir telur per tahun dengan berat maksimal telur
mencapai 42,3 gram per butir. Selain itu, Ayam Arab
termasuk tipe ayam kecil sehingga konsumsi pakan
relatif lebih sedikit sehingga lebih efisien, papar
peternak.
Sementara untuk telurnya sendiri, memiliki
keunggulan dibandingkan telur ayam leghorn (ayam
ras). Telur Herbal/Ayam Arab bentuk, warna dan
ukurannya mirip seperti telur ayam kampung, namun
dilihat isinya, kuning telurnya lebih besar volumenya,
mencapai 53,2 persen dari total berat telur, terang
dia.

BUDIDAYA AYAM CEMANI

bagaimana cara budidaya ayam cemani ?

berikut adalah cara bagai mana membudidayakan ayam cemani, ada beberapa tahapan awal hang harus di persiapkan sebelum memulai budidaya ayam cemani .

1.yang pertama persiapkan tempat untuk budidaya ayam cemani.
2.kedua siapkan dana untuk membeli anakan ayam cemani.

3.setelah anak ayam cemani sudah di dapatkan taruh anak ayam di BOX karena anak ayam yang masih kecil masih rentang kematian.

4.untuk makanannya berikan konsentrat berikan 2 atau 3 kali sehari karena semakin banyak makan maka anak ayam akan semakin cepat pertumbuhannya.

5.untuk minumnya berikan Air vitaacik cukup 2 kali sehari saja.

6.setelah anak ayam berumur sekitar 1 sampai 2 bulan anak ayam cemani di lepaskan saja di tempat terbuka biar pertumbukannya cepat berkembang.

7.jika ayam kelihata sudah agak besar maka minymanya di ganti air putih saja biar menghemat biaya dan untuk makanannya ganti dengan nasi aking atau yang lainnya, tapi kalau mau hasil ayamnya baik bisa juga tetap menggunakan konsentrat.

Gambar-gambar ayam cemani

AYAM CEMANI / KEDU ( Nama Lokal Indonesia )

Ayam kedu adalah ras ayam lokal yang dikembangkan
di wilayah Kedu, tepatnya di Desa Kedu, Kecamatan
Kedu, Temanggung , dan Desa Kalikuto , Kecamatan
Grabag, Magelang. Ras lokal ini dikenal karena
warnanya yang hitam, namun terdapat pula tipe yang
berwarna putih. Ayam kedu tengah dikembangkan
sebagai ras ayam unggul.
Ayam kedu pada awalnya berfungsi sebagai hewan
ritual dan tidak dimuliakan sebagai pedaging atau
petelur.
Jenis-jenis ayam kedu
Saat ini dikenal empat macam tipe ayam kedu [1]:
1. Ayam kedu hitam, seluruh tubuh dan bulu berwarna
hitam, hanya jengger dan kloaka masih kemerahan
2. Ayam kedu cemani ( Sansk. cemani = hitam legam),
seluruh tubuh dan bulu hitam tanpa kecuali, bahkan
daging dan tulang pun kehitaman
3. Ayam kedu putih, warna bulu putih
4. Ayam kedu merah, berbulu hitam dan berjengger
merah
Morfologi
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri penampilannya.
Belum ada bakuan resmi mengenai ukuran ini. Bobot
babon/betina: 2-3 kg, jantan 3-4 kg; usian 6 sampai 8
tahun; berbulu keras; tubuh ukuran sedang; bulu ekor
naik; jengger ukuran besar, untuk subtipe cemani
berwarna sangat hitam; warna mata coklat gelap;
tabiat suka berkelana, betinanya sangat melindungi
anaknya; warna cangkang telur coklat; produksi telur
160 butir per tahun; mulai bertelur pada umur enam
bulan.
Menurut catatan, ras lokal ini mulai ditangkarmurnikan
oleh Tjokromihardjo pada tahun 1924, lalu dilanjutkan
oleh dua anaknya. Khusus ayam cemani, yang paling
bernilai sebagai bagian ritual atau pengobatan, terkait
dengan legenda Ki Ageng Makukuhan.
Fisiologi
Secara genetik, ayam kedu, sebagaimana ayam
peliharaan di Nusantara dan Oceania , diduga memiliki
keturunan ayam bekisar .